"Paijo adalah bapak dari kakeknya bapaknya Ponari"
Sekilas sudah terdengar lumayan ribet dan membingungkan juga ya bila suatu waktu kita diharuskan untuk memberikan gambaran dan posisi yang tepat dari sebuah garis keturunan dalam bahasa Indonesia.
Sebagaimana dalam kebanyakan kebudayaan bangsa Indonesia, dalam adat kebudayaan Jawa, silsilah keluarga adalah juga suatu hal yang penting untuk selalu di ingat, yang mana hal itu adalah sebagai suatu tanda tentang adanya ikatan kita dengan para leluhur yang sangat kita junjung tinggi nama dan kehormatannya.
Untuk itu digunakanlah suatu istilah-istilah panggilan untuk memberikan suatu panggilan khusus untuk orang-orang yang khusus dalam hidup kita, yang kita dan mereka dinamakan berada dalam satu ikatan khusus yang bernama keluarga.
Bedanya dalam Kebudayaan Jawa, nama panggilan kekerabatan untuk orang-orang dalam suatu garis keturunan digunakan hingga 10 turunan ke atas dan ke bawah, gunanya tentu saja untuk memudahkan dalam mengingat dan menjelaskan status dan posisi seseorang dalam suatu silsilah keluarga.
Sekalipun dalam kenyataannya sekarang, orang jawa sendiripun jauh lebih banyak yang tidak tahu (apalagi hafal) dengan sistematika unik leluhur mereka ini. hehe..
Berikut Adalah Daftar Silsilah Panggilan Kekerabatan dalam Kebudayaan Jawa :
10. Mbah Galih Asem
9. Mbah Debog Bosok
8. Mbah Gropak Sente
7. Mbah Gantung Siwur
6. Mbah Udeg-Udeg
5. Mbah Wareng
4. Mbah Canggah
3. Mbah Buyut
2. Mbah
1. Bapak/Mbok (Romo/Ibu)
0. Aku
1. Anak
2. Putu
3. Buyut
4. Canggah
5. Wareng
6. Udeg-Udeg
7. Gantung Siwur
8. Gropak Sente
9. Debog Bosok
10. Galih Asem
Nah dengan daftar silsilah tersebut, sesuai Kebudayaan Jawa maka...
"Paijo adalah Bapak dari Kakeknya Bapak Ponari" dapat kita sebut bahwa
Paijo adalah Mbah Canggah dari Ponari.
Atau bisa juga dikatakan Ponari adalah Canggah dari Paijo.
Nah bagaimana pemirsa? Jadi lebih mudah diingat dan dipahami posisi mereka dalam silsilah keluarganya bukan ? :)
Ajaran Leluhur kita sekali lagi telah terbukti sangat mempermudah kehidupan kita, Sayang sekali kan bila kebudayaan yang unik dan keren dari para leluhur kita dibiarkan saja terbengkalai dan hampir punah..lebih lebih jika nanti di klaim bangsa lain. hehe.. ^_^'
Baca Juga :
Kumpulan Kata Bijak dan Nasehat Leluhur Jawa Kuno
Sekilas sudah terdengar lumayan ribet dan membingungkan juga ya bila suatu waktu kita diharuskan untuk memberikan gambaran dan posisi yang tepat dari sebuah garis keturunan dalam bahasa Indonesia.
Sebagaimana dalam kebanyakan kebudayaan bangsa Indonesia, dalam adat kebudayaan Jawa, silsilah keluarga adalah juga suatu hal yang penting untuk selalu di ingat, yang mana hal itu adalah sebagai suatu tanda tentang adanya ikatan kita dengan para leluhur yang sangat kita junjung tinggi nama dan kehormatannya.
Candi Prambanan, Salah Satu Peninggalan Kebudayaan Leluhur Jawa Kuno di Jawa Tengah |
Untuk itu digunakanlah suatu istilah-istilah panggilan untuk memberikan suatu panggilan khusus untuk orang-orang yang khusus dalam hidup kita, yang kita dan mereka dinamakan berada dalam satu ikatan khusus yang bernama keluarga.
Bedanya dalam Kebudayaan Jawa, nama panggilan kekerabatan untuk orang-orang dalam suatu garis keturunan digunakan hingga 10 turunan ke atas dan ke bawah, gunanya tentu saja untuk memudahkan dalam mengingat dan menjelaskan status dan posisi seseorang dalam suatu silsilah keluarga.
Sekalipun dalam kenyataannya sekarang, orang jawa sendiripun jauh lebih banyak yang tidak tahu (apalagi hafal) dengan sistematika unik leluhur mereka ini. hehe..
Berikut Adalah Daftar Silsilah Panggilan Kekerabatan dalam Kebudayaan Jawa :
10. Mbah Galih Asem
9. Mbah Debog Bosok
8. Mbah Gropak Sente
7. Mbah Gantung Siwur
6. Mbah Udeg-Udeg
5. Mbah Wareng
4. Mbah Canggah
3. Mbah Buyut
2. Mbah
1. Bapak/Mbok (Romo/Ibu)
0. Aku
1. Anak
2. Putu
3. Buyut
4. Canggah
5. Wareng
6. Udeg-Udeg
7. Gantung Siwur
8. Gropak Sente
9. Debog Bosok
10. Galih Asem
Nah dengan daftar silsilah tersebut, sesuai Kebudayaan Jawa maka...
"Paijo adalah Bapak dari Kakeknya Bapak Ponari" dapat kita sebut bahwa
Paijo adalah Mbah Canggah dari Ponari.
Atau bisa juga dikatakan Ponari adalah Canggah dari Paijo.
Nah bagaimana pemirsa? Jadi lebih mudah diingat dan dipahami posisi mereka dalam silsilah keluarganya bukan ? :)
Ajaran Leluhur kita sekali lagi telah terbukti sangat mempermudah kehidupan kita, Sayang sekali kan bila kebudayaan yang unik dan keren dari para leluhur kita dibiarkan saja terbengkalai dan hampir punah..lebih lebih jika nanti di klaim bangsa lain. hehe.. ^_^'
Baca Juga :
1 Komentar:
Click here for Komentardebog bosok cukkk :D