Benarkah Bersiul dapat Memanggil Angin dan Bangsa Lelembut?
Ada suatu kepercayaan di tengah masyarakat Nusantara, terutama di Jawa yang mengatakan bahwa bersiul adalah semacam isyarat yang bisa digunakan untuk mengundang angin. "Mitos" mengenai hal ini biasanya sangat akrab dalam kehidupan anak-anak. (pun termasuk admin sendiri yang ketika itu juga masih anak anak).
Anak anak yang sedang bermain layang layang |
Anak-anak yang sedang bermain layang layang pastinya membutuhkan terpaan angin yang cukup untuk dapat menerbangkan layang layang mereka.
Selain itu, kabarnya ada banyak juga orang yang berpendapat dan mengalami kejadian aneh ketika mereka bersiul di malam hari. Yakni mereka tiba tiba didatangi oleh makhluk halus, benar tidaknya cerita cerita tersebut kiranya masih menjadi suatu misteri.
"Mitos" yang berkembang ditengah masyarakat itu belum jelas datangnya dari mana dan hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah satupun yang memberikan jawaban masuk akal akan hal itu, dan jangankan memberikan jawaban atas pernyataan tersebut, bahkan yang pasti para peneliti ilmiah pun rasanya akan geli dan tertawa duluan begitu mendengar hipotesis yang seperti itu.
Penulis sendiri juga tidaklah bermaksud untuk mengadakan penelitian apapun tentang hal tersebut, hanya saja ketika penulis suatu hari tanpa sengaja berkunjung ke suatu forum di internet mengenai pertanyaan tentang benarkah bersiul dapat memanggil angin atau dapat mengundang roh halus alias bangsa lelembut apabila seseorang bersiul di tengah malam.
Penulis tiba tiba saja tergelitik dan jadi teringat akan sebuah episode dalam kisah pewayangan jawa yang menceritakan tentang perjalanan serta beberapa peristiwa yang dialami oleh Raden Palasara bersama kedua pembantunya yang tidak lain adalah Ki Semar dan anaknya yakni, Bagong.
Jadi sebut saja kisah ini hanyalah semacam dugaan pribadi penulis saja bahwa mitos tentang datangnya angin dan bangsa lelembut ketika bersiul itu adalah berasal dari kisah ini, dan yang pasti bisa jadi mungkin belum tentu benar.
Nah agar tidak semakin penasaran, langsung saja ya kita simak kisahnya..
Kisah Persahabatan Resi Palasara Dengan Prabu Gandarwaraja Swala
Alkisah dalam sebuah perjalanan Resi Palasara Bertemu dengan seorang Raja Makhluk Halus benama Prabu Gandarwaraja Swala.
Sang Raja bercerita tentang putranya yang bernama Gandarwa Supatra yang sangat nakal sehingga tingkahnya itu dirasa sangat memalukan bagi seorang Raja yang terhormat, kenakalan tersebut yakni suka mengganggu para istri bangsa manusia, selain itu sang raja juga mengeluh bahwa anaknya itu tidak dapat dinasehati dan juga sangat pemarah.
Maka singkat cerita Sang Resi Palasara pun berjanji untuk membantu menyelesaikan permasalahan sang Prabu Gandarwaraja swala tersebut. Setelah dipanggil oleh Sang Gandarwaraja Swala, Gandarwa Supatra pun akhirnya datang menghadap ayahandanya lalu dipertemukanlah ia dengan Sang Resi Palasara.
Nah agar tidak semakin penasaran, langsung saja ya kita simak kisahnya..
Kisah Persahabatan Resi Palasara Dengan Prabu Gandarwaraja Swala
Alkisah dalam sebuah perjalanan Resi Palasara Bertemu dengan seorang Raja Makhluk Halus benama Prabu Gandarwaraja Swala.
Sang Raja bercerita tentang putranya yang bernama Gandarwa Supatra yang sangat nakal sehingga tingkahnya itu dirasa sangat memalukan bagi seorang Raja yang terhormat, kenakalan tersebut yakni suka mengganggu para istri bangsa manusia, selain itu sang raja juga mengeluh bahwa anaknya itu tidak dapat dinasehati dan juga sangat pemarah.
Maka singkat cerita Sang Resi Palasara pun berjanji untuk membantu menyelesaikan permasalahan sang Prabu Gandarwaraja swala tersebut. Setelah dipanggil oleh Sang Gandarwaraja Swala, Gandarwa Supatra pun akhirnya datang menghadap ayahandanya lalu dipertemukanlah ia dengan Sang Resi Palasara.
Gandarwaraja swala itupun kahirnya takhlul setelah dikalahkan oleh Ki semar, Pengikut Raden Palasara sehingga ia bersedia menjadi abdi bagi sang Resi dan berjanji untuk berhenti dari kenakalannya menggodai para isteri bangsa manusia, tidak hanya itu sang gandarwa supatra pun bahkan bersedia untuk ikut berkelana dan mengabdi kepada sang Resi Palasara.
Sang Prabu Gandarwaraja swala pun bersenang hati dan merasa berhutang budi pada Sang Resi Palasara, sang Raja juga berjanji akan selalu membantu sahabatnya itu kapanpun dibutuhkan, untuk memanggilnya Sang Raja Makhluk Halus tersebut berpesan cukup dengan bersiul saja, maka Sang Prabu Gandarwaraja swala akan segera datang kehadapannya. Setelah berpesan demikian maka Sang Gandarwaraja swala pun menghilang kembali ke kerajaannya di alam sebelah.
Prabu Gandarwraja Swala tersebut adalah Pemuka para gandarwa, yakni suatu jenis makhluk halus yang dikenal memiliki kesaktian yang cukup dahsyat yakni dapat mendatangkan angin topan dan badai yang besar sehingga dapat menerbangkan suatu pasukan sekalipun.
Dan secara turun temurun dalam lanjutan kisah pewayangan tersebut, Gandarwaraja swala pun selalu setia untuk datang dan membantu hingga pada era para keturunan sahabatnya itu kelak, Ritualnya tetap sama seperti yang dilakukan oleh sang Resi Palasara, yakni cukup bersiul saja untuk mengundangnya.
Untuk membaca kisah ini secara lebih lengkap dan detail, dapat anda baca kisah lengkapnya dengan meng klik link berikut ini.
Nah, dari cerita dalam babak Pewayangan Jawa kuno tersebut, kiranya dapat kita maklumi bahwa jika sekarang ini terdapat "mitos" dikalangan masyarakat, terutama di jawa yang mengatakan bahwa dengan bersiul maka kita dapat memanggil angin, dan juga dapat mengundang makhluk halus untuk datang kepada kita adalah di ilhami oleh peristiwa tersebut, dimana dengan bersiul maka sang sahabat Resi Palasara yang memiliki Jurus mendatangkan angin tersebut akan datang dan membantu manusia.
Wallahu a’lamu..
Sang Prabu Gandarwaraja swala pun bersenang hati dan merasa berhutang budi pada Sang Resi Palasara, sang Raja juga berjanji akan selalu membantu sahabatnya itu kapanpun dibutuhkan, untuk memanggilnya Sang Raja Makhluk Halus tersebut berpesan cukup dengan bersiul saja, maka Sang Prabu Gandarwaraja swala akan segera datang kehadapannya. Setelah berpesan demikian maka Sang Gandarwaraja swala pun menghilang kembali ke kerajaannya di alam sebelah.
Prabu Gandarwraja Swala tersebut adalah Pemuka para gandarwa, yakni suatu jenis makhluk halus yang dikenal memiliki kesaktian yang cukup dahsyat yakni dapat mendatangkan angin topan dan badai yang besar sehingga dapat menerbangkan suatu pasukan sekalipun.
Dan secara turun temurun dalam lanjutan kisah pewayangan tersebut, Gandarwaraja swala pun selalu setia untuk datang dan membantu hingga pada era para keturunan sahabatnya itu kelak, Ritualnya tetap sama seperti yang dilakukan oleh sang Resi Palasara, yakni cukup bersiul saja untuk mengundangnya.
Untuk membaca kisah ini secara lebih lengkap dan detail, dapat anda baca kisah lengkapnya dengan meng klik link berikut ini.
Nah, dari cerita dalam babak Pewayangan Jawa kuno tersebut, kiranya dapat kita maklumi bahwa jika sekarang ini terdapat "mitos" dikalangan masyarakat, terutama di jawa yang mengatakan bahwa dengan bersiul maka kita dapat memanggil angin, dan juga dapat mengundang makhluk halus untuk datang kepada kita adalah di ilhami oleh peristiwa tersebut, dimana dengan bersiul maka sang sahabat Resi Palasara yang memiliki Jurus mendatangkan angin tersebut akan datang dan membantu manusia.
Wallahu a’lamu..